Anxiety Psikosomatis: Pengertian, 4 Penyebab, Cara Mengatasi

Pernahkah kamu merasa badan tiba-tiba sakit, jantung berdebar atau perut mulas padahal pemeriksaan medis semuanya normal? Bisa jadi itu karena Anxiety Psikosomatis!

Masih banyak orang yang belum memahami apa itu anxiety psikosomatis, padahal kondisi ini cukup umum dan bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia maupun latar belakang.

Mengenali tanda-tandanya sejak dini dapat membantu kamu memahami tubuhmu dengan lebih baik dan menemukan cara untuk mengelola kecemasan secara sehat. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Anxiety Psikosomatis

anxiety psikosomatis

Secara sederhana, anxiety psikosomatis adalah kondisi ketika kecemasan (anxiety) menimbulkan reaksi fisik (psikosomatis).

Saat seseorang merasa cemas, otak akan melepaskan hormon stress seperti adrenalin dan kortisol yang membuat tubuh tegang dan siaga.

Jika kondisi ini berlangsung lama dan dibiarkan terus menerus, maka tubuh akan merasa lelah dan mulai menimbulkan berbagai keluhan seperti nyeri, sesak atau gangguan pencernaan.

Untuk penjelasan lebih lanjut, yuk kita bahas lebih dalam mengenai penyebab dan cara mengatasinya.

Penyebab

Penyebab anxiety psikosomatis itu sendiri bisa karena berbagai hal yang bisa terjadi tanpa kamu sadari, lho! Diantaranya:

  1. Tekanan kerja, masalah keluarga, kecemasan finansial bisa memicu stres kronis yang akhirnya berdampak ke tubuh.

  2. Terlalu sering khawatir, overthinking atau menebak hal buruk yang belum tentu terjadi dapat memperparah rasa cemas dan menimbulkan gejala fisik.

  3. Luka batin yang belum pulih juga bisa membuat seseorang lebih mudah mengalami reaksi psikosomatis saat menghadapi tekanan.

  4. Kurang tidur, makan tidak teratur dan kurang istirahat membuat tubuh sulit pulih dari stress, sehingga gejala anxiety psikosomatis makin terasa parah.

Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu berbagai keluhan fisik seperti nyeri otot, sakit kepala, gangguan tidur, sesak napas, dada terasa tertekan, atau bahkan masalah pencernaan seperti mual dan sakit perut.

Padahal, hasil pemeriksaan medis sering kali menunjukkan bahwa tubuh tidak memiliki kelainan fisik yang signifikan. Inilah yang membuat anxiety psikosomatis kerap disalahpahami sebagai “penyakit fisik biasa”.

Cara Mengatasi

 

Untuk mengatasi anxiety psikosomatis, kamu perlu menenangkan pikiran sekaligus menjaga kesehatan tubuh. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba:


  1. Langkah pertama adalah menerima dan mengakui bahwa yang kamu rasakan itu nyata, meski tidak disebabkan oleh penyakit fisik. Penerimaan ini membantu menenangkan sistem saraf.


  2. Coba meditasi, yoga atau latihan pernapasan untuk menenangkan pikiran dan mengurangi hormon stress pemicu anxiety psikosomatis.


  3. Tidur yang berkualitas dan asupan yang seimbang membantu tubuh memperbaiki diri dan menjaga kestabilan emosi.


  4. Tantang pikiran yang terlalu membuat khawatir di kepala dengan cara nasional, seperti apakah hal itu benar terjadi atau hanya kekhawatiran saja di kepala.


  5. Jika gejala anxiety psikosomatis terus mengganggu aktivitas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Terapi seperti CBT bisa membantu mengelola kecemasan dengan efektif.

Mengatasi anxiety bukan berarti menghilangkan rasa cemas sepenuhnya, melainkan belajar mengelola dan memahami kecemasan agar tidak menguasai pikiran dan tubuh kita.

Langkah pertama adalah menyadari bahwa kecemasan adalah reaksi alami tubuh terhadap tekanan. Setelah itu, penting untuk mengenali pemicunya, baik dari situasi eksternal maupun pola pikir yang terlalu perfeksionis atau khawatir berlebihan.

Kesimpulan

Anxiety psikosomatis menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara pikiran dan tubuh manusia. Ketika kecemasan tidak dikelola dengan baik, tubuh dapat merespons seolah sedang sakit, padahal yang sebenarnya perlu disembuhkan adalah stres dan ketegangan yang tersimpan di dalam pikiran.

Kondisi ini menjadi pengingat bahwa kesehatan mental dan fisik tidak dapat dipisahkan. Pikiran yang tenang akan membantu tubuh berfungsi dengan baik, sementara tekanan emosional yang dibiarkan terus-menerus dapat menimbulkan berbagai keluhan fisik tanpa penyebab medis yang jelas.

Jika tubuhmu mulai sering menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman, cobalah berhenti sejenak dan dengarkan sinyal yang ia berikan. Mungkin, yang sebenarnya dibutuhkan bukan obat untuk tubuh, melainkan waktu untuk menenangkan pikiran dan merawat hati.

Dengan begitu, keseimbangan antara mental dan fisik dapat perlahan pulih, dan kamu bisa kembali menjalani hidup dengan lebih tenang dan sadar.

Baca Juga: Perawatan untuk Kulit Kering yang Sering Dilupakan!

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *